Covid Sampai juga di Sini

Salman mencari matahari. Dokpri

Hari ini seharusnya Salman (putra ketiga saya) kembali ke pondok setelah liburan selama kurang lebih dua pekan. Sebagai persyaratan, pondok meminta santri mengumpulkan hasil negatif tes swab PCR. Persyaratan tersebut sangat beralasan mengingat perkembangan Covid yang kian merajalela.

Senin,  20 Desember 2020 Salman tes swab bersama suami. Kebetulan suami dari luar kota juga sehingga mereka berdua tes di Labkesda Surabaya. Saya pulang kerja agak siang pada hari Senin tersebut karena harus mengikuti Webinar Kurikulum Magang yang diselenggarakan oleh ABhome Bogor. Webinar tersebut dilaksanakan mulai Asar sampai Maghrib sehingga saya merasa nyaman jika nge-Zoom di rumah.

Ketika sampai di rumah, saya mendapati Salman muntah-muntah. Saya terkejut sekaligus khawatir. Mengapa tiba-tiba muntah? Apalagi di saat tepat akan swab? Jangan-jangan nanti hasilnya positif. Dari yang saya baca sekarang Covid tidak hanya menyerang saluran pernapasan saja tetapi juga saluran pencernaan. Kalau positif kan tidak bisa balik ke pondok? Beragam kekhawatiran berada di benak saya.

Seperti tahu apa yang saya pikirkan, Salman menenangkan saya.

“Umik nggak perlu khawatir, aku masuk angin aja kayaknya,” katanya.

Saya tanya Salman apa dia sakit karena selama ini dia baik-baik saja. Salman menggeleng. Dia segera menyeka wajahnya dan merapikan rambutnya.

“Ayo bi, berangkat,” ajaknya pada ayahnya. Keduanya pun berangkat.  Salman tersenyum sambil mengucap salam. Sepulang tes Salman biasa saja. Tidak ada tanda-tanda kalau dia sakit. Justru dia merasa lega selepas muntah tadi. Lebih segar badannya.

Hari Rabu, 23 Desember mereka menerima hasilnya. Saya membaca hasil tersebut lewat WA. Suami negatif. Salman positif. Innalillahi. Seperti kekhawatiran saya sebelumnya. Santriku nggak bisa kembali ke pondok.

Setelah menerima hasil tes, suami diminta berkoordinasi dengan pihak Puskesmas di Surabaya. Kami tinggal di Sidoarjo tetapi semua surat-surat masih beralamat di Surabaya. Ternyata setelah di Surabaya justru suami diarahkan ke Puskesmas terdekat dengan domisili. Pustu, Puskesmas Pembantu.

Bidan yang menerima suami segera menyarankan agar Salman isolasi mandiri. Bidan tersebut mengatakan akan melaporkan kasus ini hari Senin, 28 Desember karena tanggal 24-25 cuti bersama sementara 26 hari Sabtu.

Demikian akhirnya Covid sampai juga di sini, di rumah kami.

Malam harinya kami segera melaporkan kepada RT-RW terkait hal ini. Suami segera menulis penggumuman di grup bapak-bapak.  Saya pun menulis pengumuman yang sama di grup PKK. Berharap doa agar diberi kesehatan dan perlindungan yang sempurna.

Untunglah masyarakat sekitar sudah teredukasi sehingga yang ada bukan mengucilkan seperti yang pernah saya dengar sebelum-sebelumnya. Berbuncah doa diarahkan pada kami sekeluarga. Berbagai vitamin dan obat-obatan dikirimkan pada kami. Beberapa warga yang sudah pernah terpapar virus ini berbagi tips.

Kami menjadi belajar kembali. Browsing bagaimana jika ada anggota keluarga yang terkena Covid. Bagaimana mengisolasinya. Apalagi Salman termasuk OTG. Dia tidak ada keluhan sama sekali. Hanya muntah sekali itu saja pas mau swab. Saya mengisolasinya di ruang tidur utama di depan.

Salman tampak sehat. Dia tetap ceria. Hanya saja dia merasa bosan karena harus di  dalam kamar terus-terusan. Apalagi memikirkan teman-temanya sudah berada di pondok hari ini.

Sebaliknya, suami yang hasil swab-nya negatif sudah dua hari ini merasa tidak enak badan. Saya mengisolasinya di ruang tidur tengah. Saya sendiri menempati mushola yang saya sulap jadi kamar. Anak-anak lainnya di lantai dua.

Berbagai vitamin dan makanan minuman sehat saya berikan agar imunnya tidak drop. Mulai dari susu, madu, empon-empon, obat cina pemberian warga, habatus saudah, probiotik, kefir. Seperti perang.

Duhai Allah, hanya pada-Mu kami berlindung dari segala macam mara bahaya. Engkaulah yang memberikan penyakit, Engkau pulalah yang memberikan obatnya.

Mohon doanya agar kami selalu sehat. Salman segera negatif agar bisa kembali ke pondok. Suami segera sehat kembali. Semoga ini hanya flu biasa. Semoga teman-teman dan keluarga di grup ini selalu sehat.

Aamiin Allahumma Aamiin.

Sidoarjo, 27 Desember 2020

13 Replies to “Covid Sampai juga di Sini”

  1. Semoga ananda salman segera diberikan sehat kembali dan herna beserta keluarga diberikan sehat selalu…Amiiim ya robal alamiiiin

  2. Semoga sabar dan ikhlas ya. Krn seperti nunggu giliran hanya waktunya yg kita nggak tahu kapan. Semoga Alloh memberikan ujian sekaligus hikmah dibalik semua ini Amien

  3. Sabar Ustadzah semoga segera diparingi kesehatan kembali. Raihan juga positif OTG kami juga isolasi mandiri. Salam tuk mas Afif.

  4. Innalillaahi wa inna ilaihi raji’un.

    Mudah2an suami Herna, bapak Fifkaindi husnul khatimah & keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keiikhlasan atas cobaan dari Allaah Subhanahu wa Ta’ala ini.

    Aamiin Ya Robbal ‘alamiin

Leave a Reply to Cucuk Hermawan Cancel reply

Your email address will not be published.