Menurut beberapa ahli, kurikulum adalah jantung sekolah. Sebagai jantung, kurikulum menjadi bagian yang sangat penting dalam pengembangan sekolah. Saking pentingnya, semua aset yang ada digerakkan, lingkungan biotik-abiotik sekolah dikondisikan agar mampu menyehatkan kinerja jantung. Sehingga, pertumbuhan sekolah menjadi lebih optimal.
Bekerja di ranah kurikulum menyadarkan saya betapa berlimpahnya mutiara yang tersembunyi di jantung sekolah ini. Saya berencana membedahnya untuk mengeluarkan mutiara-mutiara tersebut dan menjalinnya menjadi sebuah buku.
Tulisan ini menjadi pengantar calon buku saya yang-untuk saat ini- saya niatkan berjudul sama: Membedah Jantung SMP Al Hikmah Surabaya. Mari kita mulai.
*
SMP Al Hikmah Surabaya berdiri tahun 2001. Hampir 23 tahun sejak berdirinya, sekolah yang berada di kawasan selatan Surabaya ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hari ini, SMP Al Hikmah Surabaya memiliki 600 siswa. Ada 204 siswa di kelas 7, 205 siswa di kelas 8, dan 191 siswa di kelas 9. Dari 600 siswa tersebut ada 292 siswa putri dan 308 siswa putra. Mereka terbagi dalam 24 rombel. Masing-masing jenjang terdiri dari 8 rombel.
Para siswa ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda, baik pendidikan maupun mata pencaharian orang tua. Sekitar 10% di antara mereka adalah ASN, 21% TNI/POLRI, dan sisanya pengusaha. Sebagian besar berdomisili di sekitar Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Beberapa di antaranya dari luar Jawa.
Jumlah guru di SMP Al Hikmah Surabaya ada 74 orang. 60 di antaranya Guru Tetap Yayasan (GTY). Sisanya Guru Tidak Tetap (GTT). Guru tersertifikasi ada 48.
Di Tahun Pelajaran 2021-2022 SMP Al Hikmah Surabaya membuka kelas internasional. Ini bertujuan untuk membekali siswa-siswi lebih dini sebagai bagian dari masyarakat global. Pertama kali dibuka, kelas internasional berjumlah 2 kelas, masing-masing 25 putra dan 25 putri. Tahun kedua masih dengan jumlah yang sama. Menerima 50 siswa. Karena animo wali murid yang besar, tahun ini, kelas internasional berkembang menjadi 4 kelas di jenjang 7 dengan jumlah siswa 98, kelas 8 berjumlah 50 siswa, dan kelas 9 berjumlah 48 siswa. Total jumlah siswa di kelas internasional 196.
Sebagai sekolah swasta, SMP Al Hikmah Surabaya dituntut melakukan inovasi agar sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat. Tahun 2022, manajemen membuka 2 kelas tahfidz, putra dan putri. Kelas mewadahi mereka yang memiliki kecenderungan untuk mempelajari Al Qur’an lebih dalam lagi.
Di tahun yang sama, SMP Al Hikmah Surabaya ditetapkan sebagai sekolah penggerak berdasarkan SK Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah No. 0301/C/HK.00/2022 tertanggal 14 Januari 2022.
Sebagai sekolah penggerak, SMP Al Hikmah Surabaya menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini diterapkan di jenjang 7 dan 8. Jenjang 9 masih menuntaskan Kurikulum 2013. Kedua kurikulum berjalan beriringan untuk mewujudkan well-being students seperti yang dicita-citakan.
Sesuai dengan keputusan Mendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Pemulihan Pembelajaran disebutkan bahwa Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2 kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. Kegiatan P5 ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
Ada 11 mata pelajaran yang telah ditentukan pemerintah yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Informatika, PJOK, Seni Budaya/Prakarya, dan Bahasa Daerah sebagai muatan lokal.
Selain itu, sekolah mengembangkan kurikulum khas Al Hikmah yang memuat pembelajaran Al Qur’an, Sirah, dan Bahasa Arab. Pembelajaran Al Qur’an diberikan selama 6 JP per pekan bagi kelas regular dan tambahan 10 JP di kelas tahfidz. Kelas internasional mendapat penambahan 2 JP untuk Bahasa Inggris sehingga menjadi 6 JP. Semua ini bisa terlaksana karena sekolah ini full day, masuk pukul 07.00 sampai 16.00.
Kurikulum Merdeka memberikan keluasan secara penuh untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Jadi, pembelajaran tidak harus di dalam kelas. Bukan zamannya lagi siswa duduk diam, tangan dilipat di atas meja, mendengar guru berceramah. Sebaliknya, pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas dengan cara-cara yang jauh lebih menyenangkan. Bisa dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil, melalui beragam permainan. Apalagi, pembelajaran di SMP Al Hikmah Surabaya berbasis teknologi. Ada platform belajar sekolahku yang digunakan sebagai media pembelajaran. Kemandirian dibentuk melalui Self-Managed Learning (SML).
P5 merupakan kegiatan kokurikuler. P5 bertujuan untuk mewujudkan siswa yang berkarakter unggul yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong-royong, mandiri, kreatif, dan bernalar kritis. Keenam karakter tersebut dikenal sebagai Profil Pelajar Pancasila. Pemerintah menyediakan tujuh tema pilihan P5 bagi jenjang SMP yaitu Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI, dan Kewirausahaan. Sekolah harus memilih 3 di antaranya untuk dilaksanakan dalam waktu setahun. Setara dengan 30% dari keseluruhan Jam Pelajaran selama setahun.
SMP Al Hikmah Surabaya sudah melaksanakan tiga projek tahun kemarin. Projek pertama bertema Kearifan Lokal dengan menyasar Surabaya, kedua bertema Gaya Hidup Berkelanjutan terkait dengan permasalahan sampah, dan Kewirausahaan sebagai tema ketiga. Tahun ini pilihan tema di kelas 7 masih pada Kearifan Lokal namun sasaran berbeda. Mengulik Gresik, begitu judul P5 tema pertama ini. Tema kedua masih Gaya Hidup Berkelanjutan, dan ketiga kewirausahaan. Tentu saja dengan sasaran berbeda dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, di kelas 8 tema projek yang dipilih adalah Berekayasa dan Berteknologi, Suara Demokrasi, dan Berkebhinekaan Global. Pemilihan tema ini bukan sekadar memilih tetapi didasarkan pada kebutuhan siswa-siswa di sekolah.
Selain intrakurikuler dan kokurikuler, SMP Al Hikmah Surabaya juga mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler (ekskul). Ada dua jenis ekstrakurikuler, wajib dan pilihan. Pramuka, Renang, dan Al Hikmah Research Project (ARP) menjadi ekskul wajib. Pramuka menjadi ekskul wajib di kelas 7 dan 8, Renang wajib bagi kelas 7 sampai 9, ARP di kelas 8 sebagai salah satu syarat kenaikan kelas.
Ekskul pilihan banyak macamnya. Sepak bola, karate, badminton, panahan, tata boga, coding, tahfid-tilawah, desain grafis, fotografi, dan Bahasa Mandarin untuk menyebut beberapa. Ekstrakurikuler pilihan ini diikuti oleh semua siswa alokasi waktunya setara dengan 2 jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat minat siswa. Harapannya, mampu menggali potensi peserta didik sehingga tumbuh kembang siswa menjadi lebih optimal.
Untuk pembedahan lebih dalam, akan saya uraikan dalam tulisan-tulisan berikutnya. Semoga bermanfaat.
Sidoarjo, 22 September 2023
