Mengembangkan Kelas Internasional

Bersama Pengajar Praktik Guru Penggerak-Bapak Mifta Churohman saat pendampingan di SMP Al Hikmah Surabaya

Unggahan kali ini tentang tugas saya di Pendidikan Guru Penggerak tentang Aksi Nyata di Modul 1.4 tentang Mengembangkan Kelas Internasional.

Bagian Pertama tentang rencana aksi. Bagian kedua tentang artikel refleksi apa yang telah saya lakukan terkait aksi nyata ini. Selamat membaca.

  1. PGP- Angkatan 2-Kota Surabaya- Hernawati Kusumaningrum-1.4-Rancangan Aksi

Nama Program: Kelas Internasional SMP Al Hikmah Surabaya

Target: 2 kelas (1 kelas putra, 1 kelas putri)

Strategi Pelaksanaan:

TAHAPAN Terlaksana/Belum/Tidak Keterangan
1. Observasi ke SMA Al Hikmah Surabaya

2. Melaporkan ke Kepala Sekolah hasil observasi

3. Presentasi di depan manajemen SMP

4. Presentasi di depan tim bahasa Inggris

5. Pembentukan tim kelas internasional

 

 

 

 

 

 

 

 

6. Mencari/membangun networking dengan sekolah-sekolah berbasis internasional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7. Membangun komunitas praktisi

8. Menyiapkan seleksi

9. Menyiapkan administrasi pembelajaran

10.Melakukan pembelajaran sesungguhnya

 

Terlaksana

 

Terlaksana

 

Terlaksana

 

Terlaksana

 

Terlaksana

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terlaksana

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Belum

Belum

Belum

 

Belum

 

 

 

 

 

 

 

 

·      Tim sudah tebentuk namun sepertinya kolaborasi belum berjalan optimal. Semua sibuk dengan tugas akhir masa pelajaran masing-masing.

 

 

·       Generation Global- info dari Al Azhar Jakarta

·       Madani School, Bagian Internasional UNESA, AISEC—info dari Pak Mifta

·       Alumni SMP Al Hikmah yang berkecimpung di bagian internasional kampus

 

 

 

·      Dalam proses pembuatan alat tes, masih terkendala urusan teknis

 

 

 

2. PGP- Angkatan 2-Kota Surabaya- Hernawati Kusumaningrum-1.4-Aksi Nyata

Kelas Internasional SMP Al Hikmah Surabaya

Oleh Hernawati Kusumaningrum

 

Saat ini saya kembali bertugas di SMP Al Hikmah Surabaya setelah hampir 6 tahun berkelana. Al Hikmah membuka kelas internasional. Bisa dimaklumi mengingat perubahan terjadi begitu cepat. Siapa yang tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan tentu akan tergilas oleh zaman. Sekolah harus selalu up-to-date terhadap kodrat alam dan kodrat zaman anak didik kita. Alamnya sudah berubah. Bumi semakin sempit. Nyaris tidak berjarak. Zaman juga tidak sama. Kita bisa melihat apa yang sedang dilihat orang di  belahan bumi yang berbeda dalam waktu yang bersamaan. Tidak berjeda. Sesuatu hal yang mustahil disaksikan pada zaman-zaman sebelumnya. Untuk mewadahi perubahan inilah, kelas internasional dibuka.

Tentu bukan hal yang mudah bagi saya sebagai guru penggerak menjadi motor nomor satu perubahan yang dicanangkan Al Hikmah. Saya hanya guru biasa, bukan termasuk manajemen ring 1. Sepertinya saya akan menemukan banyak tantangan. Untungnya, mengikuti Pendidikan Guru Penggerak ini saya mengenal Inkuiri Apresiatif (IA). IA adalah metode perubahan berdasar kekuatan positif. Dengannya, saya mencoba menganalisa faktor-faktor positif apa yang bisa saya manfaatkan sekaligus memetakan kekuatan untuk melaksanakan amanah yang diberikan kepada saya. Amanah itu  menjadi aksi nyata bagi saya. Dengan menggunakan BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali impian, Jabarkan rencana, Atur eksekusi) saya menginventarisir apa yang harus saya kerjakan.

Saya mencatat beberapa keberhasilan. Di antaranya, saya sudah melakukan presentasi di depan manajemen terkait kelas internasional ini. Manajemen sangat mensupport penuh karena memang ini harapan yayasan terhadap sekolah. Lewat seorang teman lama saya berhasil terhubung dengan Generation Global, Yayasan Tony Blair yang biasa menggelar dialog antarbangsa. Saya sudah mendaftarkan sekolah ini sebagai salah satu membernya.

Namun, saya juga merasakan kegagalan. Terus terang saya merasa kecewa. Masalahnya, saya seperti bekerja sendiri. Barangkali ini tantangan saya. Team-work. Teman-teman yang sudah masuk dalam tim kelas internasional belum berkontribusi terhadap konsep awal kelas internasional ini. Saya menyadari, mungkin saat saya mempresentasikan konsep tersebut mereka sedang sibuk menyiapkan rapot, wisuda, dan sebagainya sehingga tidak mungkin saya memaksa mereka mengeluarkan ide-ide dan gagasannya. Akhirnya saya berjalan sendiri. Mencoba menghubungi beberapa teman di SD, SMA dan alhamdulillah terhubung. Diskusi demi diskusi kami lakukan untuk kelancaran tugas saya selanjutnya.

Bantuan tak terduga datang dari Pengajar Praktik saya—Bapak Mifta Churohman. Beliau Kepala SMP Great School yang paham medan kelas internasional. Saya mendapat banyak pencerahan terkait hal ini. Beliau pun tidak segan-segan memberikan kontak person yang bisa saya hubungi. Dan saya benar-benar menghubungi. Masukan dari Pak Helmi dari Madina School tentang kelas internasional segera saya tindak lanjuti.

Untuk perbaikan ke depan saya mencoba melakukan pendekatan personal dengan tim kelas internasional. Semoga saja saya bisa melakukan kolaborasi dengan mereka sebagaimana saya pernah berhasil  berkolaborasi dengan tim Pusat Bahasa beberapa tahun silam. Kami menjadi tim babat alas yang kompak dalam mengembangkan kompetensi guru dalam berbahasa Inggris dan Arab saat itu. Pun di Tim Penjaminan Mutu, kami mampu berkolaborasi dengan baik menjalankan tugas yang diberikan. Semoga Allah memudahkan setiap langkah ini. Saya hanya berharap ridlo-Nya.   Aamiin.

Berikut adalah dokumentasi beberapa aksi nyata yang saya lakukan:

Presentasi Kelas Internasional di depan manajemen SMP Al Hikmah Surabaya
Berdiskusi tentang Kelas Internasional bersama Pengajar Praktik–Bapak Mifta Churohman

 

Sidoarjo, 29 Juni 2021

Leave a Reply

Your email address will not be published.