Salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa zaman sekarang adalah komunikasi. Komunikasi terjadi jika ada penyampai pesan, pesan yang disampaikan, dan penerima pesan. Komunikasi dikatakan berhasil jika penerima pesan memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan. Perkara ini tidak mudah. Apalagi bagi remaja awal. Terlebih lagi jika pesan yang disampaikan bersifat ilmiah.
Keterampilan menyampaikan pesan ilmiah inilah yang sedang dilakukan oleh siswa kelas 8 SMP Al Hikmah Surabaya pekan kemarin. Mereka sedang mengikuti ujian proposal Al Hikmah Research Project (ARP). ARP adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) wajib selain Pramuka dan renang. Bedanya, Pramuka dan renang adalah ekskul wajib di semua jenjang 7-9. ARP wajib bagi siswa kelas 8 sebagai syarat kenaikan kelas.
Dalam bahasa sederhana, ARP adalah program karya ilmiah remaja. Program ini bertujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir ilmiah. Bernalar kritis dan kreatif. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu berkolaborasi dalam melakukan penelitiannya. Hasil penelitian akan mereka komunikasikan kepada guru, juri, dan orang tua mereka dalam satu kesempatan presentasi. Hal ini selaras dengan 4C– keterampilan yang wajib dikuasasi siswa di abad 21, critical thinking, creativity, collaboration, and communication.
Siswa kelas 8 berjumlah 204 anak. Siswa bekerja dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari dua-tiga anak. Kalau dalam satu kelas ada 25 siswa maka akan ada 12 kelompok. Jumlah guru pembimbing di kelas 8 ada 16 sehingga masing-masing guru akan membimbing sekitar 5-6 kelompok. Ada tiga bidang kategori yang diujikan sesuai dengan kecenderungan minat siswa– IPA, IPS, dan Teknologi. Berdasarkan catatan penulis, ada 49 kelompok memilih IPA, 28 kelompok IPS, dan 23 kelompok Teknologi.
Prosedur
Perjalanan ARP dimulai dari sosialisasi kegiatan karya ilmiah ini pada siswa. Guru-guru yang menjadi panitia akan menjelaskan program ini secara detail. Tujuan, target, bidang kategori, strategi yang akan dilakukan, dan timeline kegiatan. Selanjutnya, mereka akan mendapatkan bekal melakukan penelitian dari para ahli di bidangnya. Siswa akan dikelompokkan sesuai pilihan mereka agar mendapat wawasan lebih utuh dan sesuai minat. Sekolah bekerja sama dengan perguruan tinggi, para peneliti, dan alumni. Mereka akan menyampaikan materi terkait penelitian secara umum sampai hal-hal teknis terkait penulisan proposal penelitian hingga pelaporan.
Selain alumni, sebagai pemantik, panitia akan mendatangkan kakak kelas 9 yang pernah memenangkan lomba penelitian sebelumnya. Siswa bisa menggali lebih dalam tips and trik yang pernah mereka gunakan dalam meneliti. Termasuk bagaimana jatuh bangunnya melakukan penelitian di kelas 8 hingga mampu menyajikannya dalam bentuk laporan penelitian yang baik sehingga mendapatkan juara dalam kompetisi karya ilmiah.
Selanjutnya, siswa akan memulai penelitiannya dengan pendampingan guru yang sudah ditunjuk. Biasanya ARP dilakukan dalam 1 semester, 2 Jam Pelajaran (JP) setiap pekan. Setelah 3 bulan mereka akan melakukan ujian proposal. Selepas ujian proposal, mereka akan melakukan penelitian selama kurang lebih 3 bulan. Mereka akan mempertanggungjawabkan hasil penelitian mereka di depan penguji. Para penguji ini dari para guru pembimbing secara silang. Kadang mendatangkan pembicara tamu dari direktorat pendidikan Al Hikmah Surabaya. Yang istimewa adalah wali murid menyaksikan putra-putri mereka dalam menyampaikan karya ilmiah tersebut. Tidak jarang mereka berkenan memberikan pertanyaan kepada putra-putrinya. Khusus kelas internasional, mereka akan mempresentasikannya dalam Bahasa Inggris. Para pengujinya pun mendatangkan native speakers.
Tahun ini, ARP menjadi istimewa karena dimasukkan ke dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Berekayasa dan Berteknologi. Sesuai panduan, sekolah harus melaksanakan 3 tema dalam setahun, 360 JP setahun. Di tahun Pelajaran ini, P5 mendapat jatah 9 JP setiap pekan. Pelaksanaannya 4 JP di hari Rabu dan 5 JP di hari Kamis. Sehingga, proposal ARP bisa diselesaikan lebih awal. Setelah ujian proposal ini, mereka akan melanjutkan penelitian dan di akhir Oktober, ujian ARP akan dilakukan. Hasil penelitian mereka akan dipamerkan saat pengambilan rapot di akhir semester.
Dari observasi yang saya lakukan selama pelaksanaan ujian proposal kemarin, ada beberapa kelompok yang sudah bagus penulisan proposal dan cara penyampaiannya. Mereka terlihat sangat percaya diri. Menyampaikan ide dan gagasan beserta sumber data. Ide-ide kreatifnya sangat beragam. Apalagi yang berkaitan dengan teknologi. Ada alat penyapu jalan semi otomatis, aplikasi untuk mengatur keuangan siswa, kacamata pintar untuk mengelola screen-time, robot pelacak gempa berbasis ardunio, dan beberapa alat bertenaga surya untuk menyebut beberapa.
Di bidang IPA juga tidak kalah menariknya. Ada yang hendak meneliti efektivitas sunscreen dari daun cempedak, membuat pasta gigi roseberry, membuat footcream dari berbagai bahan. Menariknya, kecenderungan siswa perempuan untuk membuat skin care dari berbagai bahan sangat terasa dalam penelitian kali ini. Di bidang IPS, ada yang meneliti tentang pengaruh media sosial terhadap komunikasi siswa, literasi digital, pemanfaatan AI dalam pembelajaran, dan sebagainya.
Namun demikian, ada juga kelompok yang masih butuh pendampingan lebih dalam lagi baik dalam penyusunan proposal maupun presentasi. Masih lemah dalam pemilihan judul, merumuskan masalah, dan metodologi penelitian. Hal yang normal karena memang kecepatan setiap anak juga berbeda. Tinggal bagaimana guru pendamping menyediakan pendampingan yang optimal agar mereka mampu melakukan proses penulisan proposal maupun penelitian dengan baik.
Semoga apa yang sudah siswa kelas 8 lakukan dalam ujian ARP ini menjadi bekal bagi mereka dalam mengembangkan cara berpikir kritis, kreatifitas, kolaborasi, dan komunikasinya. Yang tidak kalah pentingnya, menikmati semua proses penelitian dengan gembira. Selamat meneliti.
Sidoarjo, 28 September 2023

Mantqb Bu.lanjut
Terima kasih Cak Inin sudah mampir