
Satu hal yang saya pelajari dari Lokakarya 5 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) hari ini adalah kekuatan teman sejawat. Jadi, Calon Guru Penggerak (CGP) ini diminta menuliskan hal-hal apa yang berkembang setelah mengikuti PGP selama 6 bulan ini. Jawaban sangat beragam. Ada yang menuliskan pengembangan pembelajaran, keaktifan dalam komunitas praktisi, keterampilan coaching, kemampuan mengelola aset sekolah, dan lainnya.
Yang menarik adalah ketika ditanya faktor pendukung apa yang paling berpengaruh dalam berkembangnya kemampuan CGP ini. Mayoritas menjawab teman sejawat. Hal ini sangat beralasan mengingat CGP tidak bisa bekerja sendiri baik ketika dalam pendidikan maupun aplikasinya di sekolah.
Tugas-tugas yang dilakukan di PGP selain menuntut kemandirian juga kolaborasi. Dalam kolaborasi ini dibutuhkan keterampilan menjalin relasi. Penugasan kelompok diatur sedemikian rupa sehingga setiap CGP pernah terlibat dalam berbagai kelompok berbeda. Ada kalanya kelompok berbasis jenjang namun tak jarang random dari sekolah berbeda. Jumlah anggota kelompok pun beragam. Kadang dua, tiga, atau empat orang dalam satu kelompok.
PGP ini mengadopsi pembelajaran berbasis pengalaman. Apa yang dipelajari dalam pelatihan harus diaplikasikan di sekolah. Ketika menerapkan hal tersebut, CGP tentu butuh bantuan teman sejawat di sekolah. Mereka memberikan masukan apa-apa yang sudah dilaksanakan dengan baik dan apa yang harus ditingkatkan. Kalau tidak ada teman sejawat tentu CGP tidak bisa objektif. Mungkin menurutnya sudah bagus padahal di mata orang lain butuh peningkatan. Inilah pentingnya peran teman sejawat di sekolah.
Hasil penerapan di sekolah tadi akan dibawa di ruang kolaborasi, lokakarya, dan elaborasi pemahaman untuk di-share. CGP bisa saling berbagi praktik-praktik baik yang telah dilakukan. Saling memberi masukan, dukungan, ide dan gagasan dalam mengembangkannya. Nah, tampak kan betapa pentingnya peran teman sejawat. Karena itu teman sejawat juga menjadi jawaban mayoritas CGP ketika ditanya tentang bantuan terbanyak didapat dari mana. Keluarga di posisi kedua dan kepala sekolah di posisi berikutnya.
Nah, apa yang harus dilakukan CGP agar tetap berkembang. Mayoritas menjawab komunikasi. Komunikasi ini menjadi penting karena CGP harus berkolaborasi dengan teman sejawat. Komunikasi yang baik tentu akan menguatkan bonding di antara mereka. Sebaliknya, komunikasi yang buruk akan menjauhkan CGP dengan teman sejawatnya.
Ternyata tidak hanya remaja yang bergantung pada peer group-nya tetapi orang dewasa pun demikian. Tak heran jika berabad-abad yang silam Rasulullah Muhammad SAW berpesan agar memilih teman yang baik. Kalau kita berteman dengan penjual minyak wangi, kita kecipratan aroma harumnya tetapi kalau kita berteman dengan pandai besi kita akan menyerap bau asap yang tidak sedap.
Saya semakin yakin akan kekuatan teman sejawat, kekuatan komunitas. Jika kita berada di tengah komunitas guru yang tangguh, berpikiran positif, dan selalu ingin belajar tentu kita akan terwarnai dengan semua hal positif tersebut. Sudah saatnya bagi kita kawan untuk tergabung dalam komunitas seperti itu.
Selamat malam.